Wednesday, September 24, 2014

PENYIMPANGAN WAHABI SALAFI

Inilah Wahhabi. Bila ulama membuka AIB KEJAHATANNYA mereka akan bertindak NEKAT dengan merubah kitab-kitab ulama Islam.

Wahhabi Mengubah Kitab Tafsir Hasyiah As-Showi
Tafsir Al-Jalalain Juz 3 QS. Fathir: 7 hal. 78 Penerbit: Darr Ihya at-Turats Al-Arabi Cetakan pertama tahun 1419 H atau hal. 379 Penerbit: Al-Haramain.

DI BAWAH ADALAH PERNYATAAN SYEIKH AS-SHOWI DARI KITAB ASLINYA MENGENAI WAHABI DAN BELIAU MENSIFATKAN BAHWA WAHABI SEBAGAI KHAWARIJ YANG TERBIT DI TANAH HIJAZ. BELIAU MENOLAK WAHABI, BAHKAN MENYATAKAN WAHABI SEBAGAI SETAN KERANA MENGHALALKAN DARAH UMAT ISLAM, MEMBUNUH UMAT ISLAM DAN MERAMPAS SERTA MENGHALALKAN RAMPASAN HARTA TERHADAP UMAT ISLAM. LIHAT PADA KALIMAT SELANJUTNYA YANG SUDAH DI WARNAI.

Di dalam tafsir tersebut jelas tertulis kalimat seperti ini:

هذه الاية تزلة فى الخوارج الذين يحرفون تأويل الكتاب والسنة, ويستحلون بذالك دماء المسلمين واموالهم, لما هو مشاهد ألان فى نظائرهم وهم فرقة بأرض حجاز يقال لهم الوهابية يحسبون انهم على شيئ ألا انهم هم الكاذبون, استحوذلهم الشيطان, فأنساهم ذكر الله, أولئك حزب الشيطان, ألا ان حزب الشيطان هم الخاسرون, نسأل الله الكريم أن يقطع دابرهم.

“Ini ayat turun berkenaan dengan khawarij yg merubah takwil al-Qur’an dan as-Sunnah, menghalalkan darah umat islam dan hartanya, jika mau mengetahui mereka sekarang yaitu mereka kelompok yang hidup di BUMI HIJAZ [ARAB SAUDI] mereka disebut WAHABIYAH, mereka mengira sesungguhnya mereka lah yang berada pada sesuatu yg benar [al-Qur’an dan as-Sunnah], ketahuilah sesungguhnya mereka adalah PARA PENDUSTA. Mereka telah digelincirkan setan, maka mereka lupa mengingat Allah, mereka adalah tentara setan, dan ketahuilah bahwa tentara setan adalah mereka org2 yang merugi. Kami memohon perlindungan kepada Allah yg Maha Mulia jika berada dibelakang mereka [Wahhabi].”

Akan tetapi kaum KHAWARIJ ini bertindak nekat dengan mendistorsi kitab tersebut dgn menghilangkan kalimat ini:

, لما هو مشاهد ألان فى نظائرهم وهم فرقة بأرض حجاز يقال لهم الوهابية يحسبون انهم على شيئ ألا انهم هم الكاذبون

“jika mau mengetahui mereka sekarang adalah yaitu mereka kelompok yang hidup di BUMI HIJAZ [ARAB SAUDI] mereka disebut WAHABIYAH, mereka mengira sesungguhnya mereka lah yang berada pada sesuatu yg benar [al-Qur’an dan as-Sunnah],ketahuilah sesungguhnya mereka adalah PARA PENDUSTA.”


Kaum Salafi Wahabi sangat terkenal memiliki yel-yel: “Kembali kepada al-Qur’an dan Sunnah”. Mereka mengajak umat untuk kembali kepada al-Qur’an dan Sunnah. Kita muslimin semua tahu kenapa demikian? Karena, sebagai muslim sangat meyakini 100% tentunya bahwa al-Qur’an dan Sunnah merupakan sumber ajaran Islam yang utama yang diwariskan oleh Rasulullah Saw, sehingga siapa saja yang menjadikan keduanya sebagai pedoman, maka ia telah berpegang kepada ajaran Islam yang murni dan berarti ia selamat dari kesesatan. Bukankah Rasulullah Saw. menyuruh yang sedemikian itu kepada umatnya?
Sampai di sini, anda yang merasa terpelajar mungkin bertanya-tanya dalam hati, “Bagaimana Ibnu Taimiyah atau Muhammad bin Abdul Wahab yang menyerukan ‘kebenaran yang edeal’ berdasar al Qur’an dan al Sunnah masih dianggap sesat oleh para ulama di zamannya? Mengapa pula paham Salafi Wahabi di zaman sekarang yang merujuk semua ajarannya kepada al-Qur’an dan Sunnah juga dianggap menyimpang bahkan divonis sesat oleh para Ulama?
Mari kita perhatikan permasalahan ini secara komprehensif, agar terlihat “sumber masalah” yang ada pada sikap yang terlihat sangat bagus dan ideal tersebut.
1. Prinsip “Kembali kepada al- Qur’an dan Sunnah” adalah benar secara teoritis, dan sangat ideal bagi setiap orang yang mengaku beragama Islam. Tetapi yang harus diperhatikan adalah, apa yang benar secara teoritis belum tentu benar secara praktis, menimbang kapasitas dan kapabilitas (kemampuan) tiap orang dalam memahami al-Qur’an & Sunnah sangat berbeda-beda. Maka bisa dipastikan, kesimpulan pemahaman terhadap al-Qur’an atau Sunnah yang dihasilkan oleh seorang ‘alim yang menguasai Bahasa Arab dan segala ilmu yang menyangkut perangkat penafsiran atau ijtihad, akan jauh berbeda dengan kesimpulan pemahaman yang dihasilkan oleh orang awam yang mengandalkan buku-buku “terjemah” al-Qur’an atau Sunnah.
Itulah kenapa di zaman ini banyak sekali bermunculan aliran sesat. Jawabnya tentu karena masing- masing mereka berusaha kembali kepada al-Qur’an dan Sunnah, dan mereka berupaya mengkajinya dengan kemampuan dan kapasitasnya sendiri. Bisa dibayangkan dan telah terbukti hasilnya, kesesatan yang dihasilkan oleh Yusman Roy (mantan petinju yang merintis sholatdengan bacaan yang diterjemah), Ahmad Mushadeq (mantan pengurus PBSI yang pernah mengaku nabi), Lia Eden (mantan perangkai bunga kering yang mengaku mendapat wahyu dari Jibril), Agus Imam Sholihin (orang awam yang mengaku tuhan), dan banyak lagi yang lainnya. Dan kesesatan mereka itu lahir dari sebab “Kembali kepada al- Qur’an dan Sunnah”, mereka merasa benar dengan caranya sendiri. Pada kaum Salafi & Wahabi, kesalahpahaman terhadap al- Qur’an dan Sunnah itu pun banyak terjadi, bahkan di kalangan mereka sendiri pun terjadi perbedaan pemahaman terhadap dalil. Dan yang terbesar adalah kesalahpahaman mereka terhadap dalil-dalil tentang bid’ah.
2. Al-Qur’an dan Sunnah sudah dibahas dan dikaji oleh para ulama terdahulu yang memiliki keahlian yang sangat mumpuni untuk melakukan hal itu, sebut saja: Ulama mazhab yang empat, para mufassiriin (ulama tafsir), muhadditsiin (ulama hadis), fuqahaa’ (ulama fiqih), ulama aqidah ahus-sunnah wal- Jama’ah, dan mutashawwifiin (ulama tasawuf/ akhlaq). Hasilnya, telah ditulis beribu-ribu jilid kitab dalam rangka menjelaskan kandungan al-Qur’an dan Sunnah secara gamblang dan terperinci, sebagai wujud kasih sayang mereka terhadap umat yang hidup dikemudian hari. Karya-karya besar itu merupakan pemahaman para ulama yang disebut di dalam al-Qur’an sebagai “ahludz- dzikr”, yang kemudian disampaikan kepada umat Islam secara turun-temurun dari generasi ke generasi secara berantai sampai saat ini.
Adalah sebuah keteledoran besar jika upaya orang belakangan dalam memahami Islam dengan cara “kembali kepada al-Qur’an dan Sunnah” dilakukan tanpa merujuk pemahaman para ulama tersebut. Itulah yang dibudayakan oleh sebagian kaum Salafi Wahabi. Dan yang menjadi pangkal penyimpangan paham Salafi Wahabi sesungguhnya, adalah karena mereka memutus mata rantai amanah keilmuan mayoritas ulama dengan membatasi keabsahan sumber rujukan agama hanya sampai pada ulama salaf (yang hidup sampai abad ke-3 Hijriah), hal ini seperti yang dilakukan oleh Ibnu Taimiyah (hidup di abadke-8 H.) dan para pengikutnya. Bayangkan, berapa banyak ulama yang dicampakkan dan berapa banyak kitab-kitab yang dianggap sampahyang ada di antara abad ke-3 hingga abad ke-8 hijriyah.
Lebih parahnya lagi, dengan rantai yang terputus jauh, Ibnu Taimiyah dan kaum Salafi Wahabi pengikutnya seolah memproklamirkan diri sebagai pembawa ajaran ulama salaf yang murni, padahal yang mereka sampaikan hanyalah pemahaman mereka sendiri setelah merujuk langsung pendapat-pendap at ulama salaf. Bukankah yang lebih mengerti tentang pendapat ulama salaf adalah murid-murid mereka? Dan bukankah para murid ulama salaf itu kemudian menyampaikannya kepada murid- murid mereka lagi, dan hal itu terus berlanjut secara turun temurun dari generasi ke generasi baik lisan maupun tulisan? Bijaksanakah Ibnu Taimiyah dan pengikutnya ketika pemahaman agama dari ulama salaf yang sudah terpelihara dari abad ke abad itu tiba di hadapan mereka di abad mana mereka hidup, lalu mereka campakkan sebagai tanda tidak percaya, dan mereka lebih memilih untuk memahaminya langsung dari para ulama salaf tersebut? Sungguh, ini bukan saja tidak bijaksana, tetapi juga keteledoran besar, bila tidakingin disebut kebodohan. Jadi kaum Salafi Wahabibukan Cuma menggaungkan motto “kembali kepada al- Qur’an dan Sunnah” secara langsung, tetapi juga “kembali kepada pendapat para ulama salaf” secara langsung dengan cara dan pemahaman sendiri.
Mereka bagaikan orang yang ingin menghitung buah di atas pohon yang rindang tanpa memanjat, dan bagaikan orang yang mengamati matahari atau bulan dari bayangannya di permukaan air.
3. Para ulama telah menghidangkan penjelasan tentang al-Qur’an dan Sunnah di dalam kitab-kitab mereka kepada umat sebagai sebuah “hasiljadi”. Para ulama itu bukan saja telah memberi kemudahan kepada umat untuk dapat memahami agama dengan baik tanpa proses pengkajian atau penelitan yang rumit, tetapi juga telah menyediakan jalan keselamatan bagi umat agar terhindar dari pemahaman yang keliru terhadap al-Qur’an dan Sunnah yang sangat mungkin terjadi jika mereka lakukan pengkajian tanpa bekal yang mumpuni seperti yang dimiliki para ulama tersebut. Boleh dibilang, kemampuan yang dimiliki para ulama itu tak mungkin lagi bisa dicapai oleh orang setelahnya, terlebih di zaman ini, menimbang masa hidup mereka yang masih dekat dengan masa hidup Rasulullah Saw & para Shahabat yang tidak mungkin terulang, belum lagi keunggulan hafalan, penguasaan berbagai bidang ilmu, lingkungan yang shaleh, wara’ (kehati-hatian) , keikhlasan, keberkahan, dan lain sebagainya.
Pendek kata, para ulama seakan- akan telah menghidangkan “makanan siap saji” yang siap disantap oleh umat tanpa repot- repot meracik atau memasaknya terlebih dahulu, sebab para ulama tahu bahwa kemampuan meracik atau memasak itu tidak dimiliki setiap orang. Saat kaum Salafi & Wahabi mengajak umat untuk tidakmenikmati hidangan para ulama, dan mengalihkan mereka untuk langsung merujuk kepada al- Qur’an dan Sunnah dengan dalih pemurnian agama dari pencemaran “pendapat”manusia (ulama) yang tidak memiliki otoritas untuk menetapkan syari’at, berarti sama saja dengan menyuruh orang lapar untuk membuang hidangan yang siap disantapnya, lalu menyuruhnya menanam padi. Seandainya tidak demikian, mereka mengelabui umat dengan cara menyembunyikan figur ulama mayoritas yang mereka anggap telah “mencemarkan agama”, lalu menampilkan dan mempromosikan segelintir sosok ulama Salafi Wahabi beserta karya-karya mereka serta mengarahkan umat agar hanya mengambil pemahaman al-Qur’an dan Sunnah dari mereka saja dengan slogan “pemurnian agama”.
Sesungguhnya, “pencemaran” yang dilakukan para ulama yang shaleh dan ikhlas itu adalah upaya yang luar biasa untuk melindungi umat dari kesesatan, sedangkan “pemurnian” yang dilakukan oleh kaum Salafi Wahabi adalah penodaan terhadap ijtihad para ulama dan pencemaran terhadap al-Qur’an dan Sunnah. Dan pencemaran terbesar yang dilakukan oleh kaum Salafi Wahabi terhadap al-Qur’an dan Sunnah adalah saat mereka mengharamkan begitu banyak perkara yang tidak diharamkan oleh al-Qur’an dan Sunnah; saat mereka menyebutkan secara terperinci amalan-amalan yang mereka vonis sebagai bid’ah sesat atas nama Allah dan Rasulullah Saw., padahal Allah tidak pernah menyebutkannya di dalam al-Qur’an dan Rasulullah Saw. tidak pernah menyatakannya di dalam Sunnah (hadis)nya.
Dari uraian di atas, nyatalah bahwa orang yang “kembali kepada al- Qur’an dan Sunnah” itu belum tentu dapat dianggap benar, dan bahwa para ulama yang telah menulis ribuan jilid kitab tidak mengutarakan pendapat menurut hawa nafsu mereka. Amat ironis bila karya-karya para ulama yang jelas-jelas lebih mengerti tentang al-Qur’an dan Sunnah itu dituduh oleh kaum Salafi Wahabi sebagai kumpulan pendapat manusia yang tidak berdasar pada dalil, sementara kaum Salafi Wahabi sendiri yang jelas-jelas hanya memahami dalil secara harfiyah (tekstual) dengan sombongnya menyatakan diri sebagai orang yang paling sejalan dengan al-Qur’an dan Sunnah. Wallahu a’lam..

5 comments:

  1. Bismillah.
    Assalamu 'alaikum.
    Mohon diberi contoh amalan amalan bidah yg oleh teman teman salafi tidak ada dlm hadits..
    Bolehkah sya bertanya apakah setiap yg tdk ada dalilnya dlm hal/masalah "X" itu berarti tidak termasuk dlm hal/ mSalah "X" tsb
    Bukankah Islam ini tdk satu pun luput dari padany semua masalah sekalipun sekecil apapun, melainkan tlh ada dalil walu secara umum?????

    ReplyDelete
  2. Open mind, ilmiah, terbuka, gamblang ...
    Hati hati menuduh saudara kita semuslim tanpa hujjah yg kuat, sebab jika kita salah menuduh maka akan kembali ke penuduh...
    Hati hati dg tuduhan "wahabi kpd kelompok diiluar kelompok kita" apalagi kalo klompok tsb nampak suka meniru cara nabi dg hujah tanpa sembarangan....... Jangan jangn kita sendiri yg tlh termakan hasutan kaum kuffar untuk memecah belah,... Eh kitamenuduh mereka memecah belah umat karena menasehati masalah bidah dg dalil, eh kita mLah lebih parah memecah belh umat dg slogan wahabi musuh islam.....
    Mohon maaf jk ada salh kata diruang yg terbatas ini
    Wasslam

    ReplyDelete
    Replies
    1. Home › Sejarah › Wahabi . dutaislam.com
      Syi’ah dan wahabi (Salafy di Indonesia atau yg mengaku sebagai manhaj salaf) adalah produk yahudi utk menghancurkan islam dari dalam. Telah banyak yang mengetahui kalau wahabi / salafy adalah bagian dari sekte yahudi.
      https://www.dutaislam.com/2016/10/sejarawan-ini-sebut-wahabi-bagian-dari-sekte-yahudi
      Sejarawan Yahudi bernama Ishaq bin Zafi Dalam buku Ensiklopedia Sekte-Sekte Yahudi, ia menulis bahwa paham wahabisme adalah salah satu sekte Yahudi..
      ونشر اسحاق بن زفي الرئيس السابق للدولة اليهودية المغتصبة لفلسطين كتابا عن الدونمة بالعبرية وترجمه للانكليزية اليهودي اسحاق عبادي واصدرته دار النشر اليهودية في امريكا عام 57 واعيد طبعه مرة ثانية عام 1961
      يقول : هناك طوائف دينية لاتزال تعتبر نفسها جزءا من بني اسرائيل واعضاء هذه الطوائف -- رغم اختلاف اسلوبهم عن مجموعة الشعب اليهودي -- استمروا على اقامة شعائر الدين اليهودي ومن هؤلاء طائفة السامريين ومنهم طائفة هامة اخرى هي طائفة الوهابية وهي مسلمة في الظاهر الا انها تقيم سرا الشعائر اليهودية
      "Ishaq ibn Zafi (Yitzhak Ben Zvi), mantan presiden Negara Yahudi, penjajah Palestina, menerbitkan sebuah buku tentang Dunamah (salah satu Sekte Yahudi) dalam Bahasa Ibrani, lalu diterjemahkan ke dalam Bahasa Inggris oleh seorang berkebangsaan Yahudi bernama Yitzhak Abade. Buku terjemah ini diterbitkan Penerbit Yahudi di Amerika thn 1957. dicetak ulang thn 1961. Yitzhak Ben Zvi berkata:
      Terdapat beberapa kelompok keagamaan yang senantiasa menganggap diri mereka bagian dari Bani Israel, meski ada perbedaan tradisi dengan Bangsa Yahudi mainstream, mereka secara terus menerus mempraktikkan syiar-syiar Agama Yahudi. Di antara kelompok2 itu adalah -Samiriyyun. Dan di antara mereka ada sebuah kelompok penting lain, yaitu Wahhabiyyah. Kelompok ini secara lahiriah muslim, tapi secara sembunyi2 mempraktekkan ritual-Yahudi."
      Wahabi memiliki sifat yang sama dengan satu sekte nya, bangsa Yahudi, menghalalkan segala cara (meski dengan dalih sunnah), memfitnah, mengubah isi kitab kuning, menuduh orang lain kafir, syirik, sesat, bid'ah dll. Wahabi adalah nama yg disematkan oleh Sulaiman bin Abdul Wahab kepada saudaranya yakni Muhammad bin Abdul Wahab. Dalam kitab Tarikh Ibnu Khaldun dijelaskan bahwa :
      وكان يزيد قد أذل الخوارج ومهد البلاد فكانت ساكنة أيام روح ، ورغب في موادعة عبد الوهاب بن رستم وكان من الوهبية فوادعه Abdul Wahhab bin Abdurrahman bin Rustum adalah pengikut Wahbiyyah. Pendirinya bernama Abdullah bin Wahbi Ar-Rasibi. http://www.muslimoderat.net/2015/09/abdul-wahhab-bin-rustum
      Islam adalah copy paste dari Al-Qur’an dan Sunnah. Adapun dalam berfiqih mengikuti keempat madzhab atau salah satunya. Beraqidah ahlussunnah waljamaah asy'ariah ataupun maturidiah. Berthasawwuf seperti Al Ghazali ataupun Abdul Qodir Jaelani ataupun ulama-ulama thasawwuf yg telah masyhur. Shalat 5 wkt berjamaah di masjid bagi laki2 yg sdh baligh kecuali udzur. Yg wanita jg laksanakan sholat sendirian atau berjamaah dan tutup aurat. Jangan berpaham wihdatul wujud, jangan berpaham mu'tazilah, sekuralisme, kapitalisme, materialisme, komunisme, jangan menyembah kuburan serta perbuatan syirik lainnya, jangan mengikuti syi'ah, jangan mengikuti ibnu taimiyyah dan murid2nya seperti ibnul qayyim, ibnu katsir pendapatnya yang musyabbih dan mujassim, jangan mengikuti Mr. Hempher (agen yahudi) dan muhammad bin abdul wahhab beserta murid2nya seperti syeh muqbil di yaman, syeh abdul azis bin abdullah bin baz, syeh utsaimin yg pendapatnya yang musyabbih dan mujassim plus khawarij, sekte yahudi berkedok ahlussunnah wal jamaah.
      https://abuolifa.wordpress.com/2012/08/28/akidah-wahabi-salafi-menyerupai-akidah-yahudi
      https://en.m.wikipedia.org/wiki/Memoirs_of_Mr._Hempher,_The_9_Spy_to_the_Middle_Eastala

      Delete
  3. Kalo anda memang punya bukti bahwa ada kelompok yg berani merubah hadits, maupun perkataan ulama anda hrus bberitahu kpd umat dg hujjah dan bukti yg kuat.hadits no berapa kitab apa?

    ReplyDelete
  4. Asslamuaikum
    Banyak baca banyak referensi, semua ini dapat ditemukan jika antum belajar sejarah secara utuh, karena sejarah itu ibarat pohon, dapat ditarik kebatang utamanya, baca banyak referensi tentang awal runtuhnya turki usmani, sampai besirinya arab saudi, setelah antum mendapat kerangkanya, antum bakalan geleng2 sendiri ternyata oh ternyata dunia ini benar2 kronik...

    ReplyDelete